Rabu, 09 Maret 2011
Browse » Home »
» MEMBENTUK JATI DIRI TERBAIK : BERPIKIR HEBAT UNTUK MENJADI ORANG HEBAT
MEMBENTUK JATI DIRI TERBAIK : BERPIKIR HEBAT UNTUK MENJADI ORANG HEBAT
Perenungan ini sudah saya mulai sejak saya Kerja Praktek di salah satu perusahaan kosmetik ternama di daerah Tangerang. Disana, selama sekitar 40 hari, saya dan empat orang teman saya “ditempa” untuk memahami cara-cara menjadi orang sukses. Tidak hanya itu, kami pun diberikan ilmu tentang cara-cara membuat sebuah organisasi/perusahaan menjadi sukses. Satu hal yang sulit saya percayai pada awalnya, perusahaan tempat saya magang tersebut ternyata dimulai dari mimpi kecil sang Direktur. Mimpinya tidak muluk-muluk, yaitu hanya ingin membuat sampo yang diracik dari resep sendiri. Itupun untuk digunakan di kalangan keluarga saja. Akan tetapi, apa yang terjadi ? Mimpi itu saat ini sudah berubah wujud menjadi perusahaan raksasa yang produknya sudah terkenal sampai ke mancanegara. Apa yang membuat Direktur tersebut bisa mewujudkan mimpinya ?
Saya belum mendapatkan jawaban yang tepat, sampai anak sang Direktur memberikan pelajaran berharga bagi kami. “Baca deh, simple tapi ngena,” ujar beliau sambil memberikan sebuah buku bersampul merah tua kepada kami. Sekilas, judul buku tersebut terasa ambigu. DARI BAIK MENJADI HEBAT, terjemahan buku GOOD TO GREAT. Hmmm … mungkin rahasia sukses sang Direktur ada di buku ini. Saya secara rutin membaca buku tersebut, dan wow !! kisah-kisah spektakuler yang selama ini tidak saya sangka, ternyata ada di buku tersebut. Setelah membaca buku tersebut, saya jadi ingat kepada beberapa kisah sukses kontemporer dan aktual. Presiden Amerika Serikat terpilih, misalnya, yang ketika duduk di bangku sekolah dasar selalu melontarkan satu jawaban ketika ditanya tentang cita-cita oleh guru, teman, dan keluarganya. “Saya ingin jadi Presiden”. Adapula Andrea Hirata dengan kisah Laskar Pelangi dan buku-buku lainnya yang sangat menginspirasi kehidupan. Atau Asma Nadia, yang pernah berbagi cerita secara langsung dengan saya tentang kisah sahabatnya yang tidak pernah putus asa ketika mengirimkan tulisan ke sebuah majalah muslimah. Tulisan sahabat beliau ditolak sebanyak 25 kali berturut-turut oleh redaksi majalah tersebut, dan baru dimuat pada kali ke-26. “Kalau dia menyerah pada kiriman yang ke-26, tentu dia akan gagal,” Asma Nadia berujar. Dari beliau, saya mendapat pelajaran bahwa kesuksesan itu memiliki rumusan kegagalan plus satu.
Saya pun memiliki beberapa orang teman yang sudah terbilang cukup sukses dalam meraih cita-citanya. Sebutlah Zikril Hakim, mahasiswa teladan FTI ITB, yang kini bekerja di Accenture dan berada di posisi konsultan junior yang diperhitungkan, hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Fajrin Rasyid, mahasiswa teladan ITB, yang kini tinggal di Korea. Masih banyak lagi kisah-kisah kehidupan yang menginspirasi. Bahkan, para alumni ITB angkatan 70-an membuat blog khusus yang memuat kisah-kisah sukses mereka. Sungguh menginspirasi !!
Dari keseluruhan paparan tersebut, ada satu benang merah yang bisa ditarik, yang merupakan kunci sukses dalam membangun kehidupan. POLA PIKIR !! Ya, itu kata kuncinya. Perilaku seseorang disetir oleh pola pikirnya, dan tidak berlaku sebaliknya. Saat kita ingin menjadi orang hebat, berpikirlah bahwa kita adalah orang hebat. Kita memiliki potensi-potensi dan mampu mengasah potensi-potensi tersebut untuk mewujudkan rumah mimpi yang pernah kita bayangkan. Langkah besar dimulai dengan sebuah langkah kecil, dan langkah kecil menuju kesuksesan yang besar adalah dengan menge-set pola pikir kita. Jadi, tunggu apa lagi ?!! Jatah usia kita tidak banyak, sehingga sangat rugi bila kita tidak menorehkan sesetes pun dari tinta emas kehidupan. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi “orang hebat” versi masing-masing, tergantung dari mimpi apa yang ingin kita bangun . Selamat berkarya, dan nantikan tulisan hebat berikutnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar